Sabtu, 16 Juli 2011

Mbok aku wes tekan Paris




Mbok aku wes tekan Paris Mbok, itu lah kata kata yang pengen aku lontarkan ketika pesawat Air Asia X Kuala Lumpur-Orly yang aku tumpangi mendarat di Bandara Orly, Paris, Kamis, 14 Juli 2011. Jam 08.45

Rasa tak percaya masih menyelimuti otakku, aku yang kucel dan dekil ini bisa menjejakkan kaki di kota mode dunia ini. Bayangan akan kota super metropolitan langsung menjejali alam pikirku. “Bonjour” aku disadarkan dengan sapaan Selamat Siang pegawai imigrasi yang cantik itu, paspor ku pun di periksa. Agak lama, tapi bisa dimaklumi karena aku orang Asia. Kulangkahkan kaki ku mengikuti lorong-lorong di Bandara Orly, dan sampai juga ke bagian pelaporan pasport. Beberapa orang sudah membentuk antrian yang rapi, yang jelas antrian rapi seperti ini jarang aku temui di Indonesia. Bonjour , lagi-lagi sapaan itu menyadarkanku. Segera pasportku kusodorkan, hanya beberapa menit dan tak banyak pertanyaan dari pegawai imigrasi Orly ini, ketakutan akan second interview di bandara segera kubuyarkan, “Tok” dan akhirnya pasporku pun terstempel di bagian imigrasi Orly-Paris. “Merci” kata itu yang ku ucapkan ketika pegawai imigrasi itu menyodorkan kembali pasporku.Yeah semua aral lintang di bandara sudah bisa diatasi, sekarang waktu nya keluar dari bandara ini.

“Brrrrrrr” udara cukup dingin ternyata walaupun musim panas, prakiraan suhu di bandara Orly menunjukkan 11 derajat celcius, pantas lah kalau aku kedinginan. Troli pun aku arahkan ke pintu ke luar, dan “upss” cukup banyak perokok di area pintu keluar bandara ini. Aku pikir Paris lebih ketat terhadap perokok daripada Singapore, tapi pikiran itu terbantahkan ketika melihat banyaknya perokok di area pintu keluar ini. Aku pun tidak ketinggalan, segera kukeluarkan 1 batang rokok dari tas ku dan kunyalakan.

Di pintu keluar ini, lagi-lagi aku bertemu “Syahrir” (maaf aku agak lupa nama nya) seorang warna negara keturunan yang tinggal di Bordeoux, Perancis. Sebelumnya aku bertemu Syahrir di Smooking Room Bandara LCCT Kuala Lumpur. Kami pun terlibat dalam percakapan yang cukup asyik, beberapa batang rokok pun menemani pembicaraan kami

................................... bersambung