Minggu, 24 Januari 2010

"Wonogiri" Eksotisme tanah gersang

Perjalanan kali ini tidak kulewati bersama teman temanku, tapi aku ajak Bapak, Ibu and adik semata wayangku untuk menikmati eksotisme wisata Wonogiri. Hanya berbekal tourist map Wonogiri dan jeep tua bapakku, akhirnya kami sekeluarga berangkat Jam 8.30 tepat, hanya 1 jam perjalanan menuju kota Wonogiri. Tapi tujuan kami adalah untuk melihat gua gua dan museum karst dunia di Pracimantoro dan pantai pantai di Parang Gupito.
Perjalanan ke daerah pracimantoro butuh 1 jam darii kota Wonogiri. Kami sekeluarga sempat mampir berhenti sejenak di bukit untuk melihat keindahan Waduk Gajah Mungkur dari atas.... Angin semilir membuat badan kami merasa segar kembali. Akhirnya tak lama kemudian perjalanan kami lanjutkan ke daerah Pracimantoro. Jalan jalan bergelombang seakan membuat perut kami mual, kami pun melewati bukit bukit tandus Wonogiri. Setelah sampai di terminal Pracimantoro, saya coba menanyakan penduduk sekitar dimana letak museum karst dan gua gua di Pracimantoro, setelah mendapatkan info akhirnya perjalanan kami lanjutkan. Agak susah memang, karena di daerah ini masih sangat minim petunjuk arah, jadi jangan segan segan tanya ke penduduk sekitar. Jalan bergeRata Penuhlombang, udara panas yang menyengat dan tanjakan tajam seolah menjadi tantangan perjalanan kali ini. Setalah tanya sana sini, akhirnya kami sampai di gua pertama, gua Tembus,disebut gua Tembus, karena gua ini bisa di masuki dari dua pintu gua yang terhubung, lorong guanya memang tidak panjang, hanya sekitar 50 meter, tapi cukup menarik untuk dinikmati karena masih alami. Tidak banyak pengunjung di gua ini, aku hanya menemui bbrp orang disana. Jadi kita biosa menikmati gua ini sepuasnya. dari pintu yang lain, bisa di lihat megahnya Museum Karst Dunia di tengah tandus dan gersangnya bukit bukit kapur Wonogiri. Perjalanan akhirnya kita lanjutkan ke Museum Karst yang tak jauh dari gua tembus, tapi sayang Museumnya terkunci rapat dari dalam, karena masih dalam tahap pembangunan untuk bagian dalam. Kami mencoba mencari info lagi, ternyata ada bbrp gua di daerah tersebut juga. Tapi sayangnya lagi, jalan menuju gua masih juga dalam tahap perbaikan, jadi tidak bisa untuk dilewati. Kelihatannya nasib baik belum berpihak pada kami. Di situ kita juga melihat ada satu pura kecil di puncak bukit, menarik juga untuk dikunjungi. setelah berpuas puas akhirnya perjalanan kami lanjutkan ke daerah Parang Gupito. Oiya, jangan lupa isi bensin penuh motor atau mobilnya, karena SPBU terakhir cuman ada di dekat pasar Pracimantoro, cari bensin eceran pun juga lumayan susah di daerah ini. Lagi lagi..... kondisi jalan tidak bersahabat, kami serasa naik bomb bomb car, terpental kesana kesini, kulihat ibu ku di jok belakang, kasihan juga melihatnya, ku coba bertanya " ibu gak papa tho?" beliau menjawab "Gak papa, ya ini tantangannya" tapi aku senang ibu ku bisa menikmati perjalanan ini.
Kulihat di jalan ini, tidak banyak kendaraan yang lewat, hanya kadang berpapasan dengan sepeda motor ataupun mobil, yang mungkin karena mimimnya info dan akses transportasi ke daerah pantai di Parang Gupito menjadikan orang orang malas pergi kesana, apalagi di tambah kondisi jalannya. Setalah tanya sana tanya sini, akhirnya kami menemukan tanda penunjuk jalan ke Pantai Sembukan, penduduk setempat bilang dekat hanya 5 km, batinku "5 km kok dekat?" dan penduduk di sana berjalan kaki dari satu kampung ke kampung lainnya, karena memang tidak ada angkutan umum. gantian bapakku yang tanya kali ini "Masih jauh nda pantainya?" kujawab "Aku juga nda tau, juga belum pernah ke sini".... Tapi dari atas bukit kulihat samar samar, lautan biru terhampar luas..... dan setelah melewati bbeberapa bukit akhirnya, jalan menuju Pantai Sembukan kulihat juga... wow....pantai ini masih alami.... hamparan pasir putihnya.....seakan mengundangku untuk menikmatinya, air nya sangat jernih sekali, aku bisa melihat keindahan batu batu karang di pantai ini.... . dari atas bukit batu pun.... aku bisa melihat indahnya pantai Sembukan yang masih alami, ombaknya yang keras dan tinggi menjulang seakan menggodaku untuk surfing di sana..... udara yang panas seakan tidak mengurangi minatku untuk ergi dari panati ini.... Setelah puas bermain main dengan adikku, akhirnya perjalanan aku lanjutkan ke pantai berikutnya, Pantai Nampu.... kita menuju kembali ke jalan utama lagi, dan berjalan ke arah lebih timur lagi. Pantai Nampu berbatasan dengan kabupaten pacitan, jadi bisa dikatakan pantai ini paling timur di di pesisir utara Jawa Tengah. Jarak pantai sembukan dan pantai nampu sebenarnya nda jauh, cuman 6km, tapi karena medan yang sulit jadi terasa lama.
Pantai nampu juga tak kalah indahnya dengan pantai sembukan, garis pantainya membentuk lengkungan yang indah. Pasir putihnya pun seakan menarik perhatianku untuk berguling guling disana. Ku terus berjalan ke arah timur dan coba menaiki batu karang.....emmm pemandangan yang luar biasa. Samudra Hindia membentang luas dengan indahnya. Yang kusuka dari pantai di pesisir utara Wonogiri, karena masih banyak belum orang pergi ke sana, jadi kita bisa sepuasnya menikmati pantai, tanpa diganggu kerumunan orang.
Tak tersa waktu pun beranjak sore, sebenarnya aku pengen melihat sunset di pantai Nampu, tapi karena jalan jalan di Wonogiri apalagi daerah Parang Gupito tidak ada penerangannya di waktu malam, terpaksa kami putuskan pulang lebih awal untuk alasan keselamatan. Pulangnya kami menempuh jalan yang berbeda lewat Baturetno, kondisi jalannya sih tidak berbeda jauh dengan daerah Pracimantoro, bergelombang penuh tanjakan, tapi menurut bapakku di Baturetno banyak yg jual Sate kambing yang uenak. Memang benar, ketika kami masuk daerah Baturetno, penjual sate kambing dimana mana, akhirnya kami putuskan untuk berhenti di salah satu warung sate kambing "pak giyarto" emmm uenak tenan...... akupun habis 2 porsi....dan bisa di bilang cukup murah, kami berempat hanya menghabiskan 60.000 rupiah untuk 4 porsi.
Kota wonogiri juga terkenal dengan kacang mede nya yang enak, jadi jangan lupa mampir beli kalo lewat Wonogiri. Da setelah perjalanan pulang hampir 3 jam yang melelahkan tapi menyenangkan, akhirnya kamipun sampai di rumah.